
Uang bukan hanya soal angka, tapi juga soal emosi, kebiasaan, dan pola pikir. Banyak keputusan finansial yang kita buat tidak sepenuhnya rasional, tapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti emosi, lingkungan, bahkan ketakutan dan harapan kita sendiri. Inilah mengapa memahami psikologi uang sangat penting jika kita ingin mengelola keuangan dengan bijak.
Uang bisa menimbulkan perasaan senang, aman, cemas, atau bahkan bersalah. Misalnya, banyak orang merasa bersalah ketika menghabiskan uang untuk diri sendiri, padahal mereka mampu. Ada juga yang merasa stres karena selalu merasa “kurang”, meskipun mereka hidup cukup.
Perasaan ini sering kali timbul dari pengalaman hidup dan kebiasaan waktu kecil. Ada beberapa yang merasa perlu menabung sebanyak mungkin, ada juga kebiasaan yang membentuk mereka untuk bersikap konsumtif.
Tren “harus terlihat sukses” yang marak di media sosial bisa mendorong orang untuk belanja demi gengsi, bukan kebutuhan. Kita juga sering membandingkan diri dengan orang lain. Ini bisa diartikan sebagai tindakan Social Comparison, di mana kita merasa perlu mengikuti gaya hidup orang lain, meskipun itu bukan kebutuhan kita atau bahkan tidak sesuai dengan kondisi keuangan kita.
Salah satu aspek penting dalam psikologi uang adalah kemampuan menunda kepuasan atau biasa disebut Delayed Gratification. Orang yang bisa menahan diri untuk tidak langsung membelanjakan uang demi kepuasan sesaat biasanya lebih sukses secara finansial dalam jangka panjang.
Misalnya, menabung untuk investasi atau dana darurat mungkin tidak langsung memberikan rasa senang, tapi itu adalah bentuk proteksi diri dari keadaan darurat dan menunjukan stabilitas keuangan di masa depan.
Setiap orang punya makna berbeda terhadap uang. Bagi sebagian, uang adalah kebebasan. Bagi yang lain, uang adalah rasa aman maupun sebagai status sosial.
Karena itu, setiap orang memiliki strategi finansial yang berbeda-beda. Yang penting adalah memahami apa arti uang bagi diri sendiri, dan membangun kebiasaan finansial berdasarkan pemahaman baik tersebut.
Psikologi uang menunjukkan bahwa cara kita memperlakukan uang lebih dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan daripada logika semata. Dengan memahami diri sendiri, kita bisa mengelola keuangan dengan lebih sadar, cerdas, dan sesuai dengan tujuan hidup kita.
Sebagai informasi, saat ini 360Kredi hanya memiliki surat elektronik atau email resmi melalui cs@360kredi.id atau customer service hotline di (021) 50880188 pada jam kerja, mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB. Selain itu, terkait perihal pembatalan pinjaman 360Kredi dapat menghubungi customer service kami di email yang tertera di atas.

Kantor Pusat
Sampoerna Strategic Square North Tower Lt 27,Kantor Pelayanan Pelanggan
Komplek Arteri Mas No 64 dan 64B,Disclaimer Risiko
Copyright © 2025 PT Inovasi Terdepan Nusantara.
All right reserved